A.
Penyakit dan pengobatan.
Seperti
unggas lain, kalkun juga bisa terserang penyakit. Untuk pencegahan penyakit
pada unggas, kita bisa memberikan vaksin. Namun pemberian vaksin ini harus
tepat dosisnya, jika tidak kalkun malah akan mati. Vaksin untuk kalkun sama
dengan vaksin untuk unggas lain. Aturan dan dosisnya bisa melihat pada kemasan.
Lebih baik lagi jika kita sebelumnya berkonsultasi dengan dinas kesehatan
ternak.
Untuk
vaksin, yang bisa digunakan adalah Vaksin ND Hitchner B1 dan vaksin ND LASOTA
yang diberikan dengan cara Suntik / air minum mencegah penyakit ND . Berikan
juga obat cacing yang di ulang 2-3 bulan sekali untuk mencegah cacingan.
Selain
vaksin, banyak peternak yang lebih suka mengobati kalkunnya dengan obat-obatan
herbal, dan sebagian lagi dengan obat yang biasa dikonsumsi oleh manusia.
Dibawah ini adalah beberapa contoh penyakit kalkun dan cara mengobatinya.
1.
Pilek/hidung berlendir.
Penyakit
ini secara medis dinamakan Infectious Bronchitis (IB). Kalkun yang terserang
penyakit ini mempunyai ciri-ciri hidungnya keluar lendir, sayapnya menggantung
dan nafasnya berbau. Lama kelamaan, kalkun akan mengalami penurunan nafsu
makan. Jika sudah parah, maka kalkun harus disuapi agar tetap bisa bertahan
hidup. Sebagai pencegahan, lokasi kandang harus kering, tidak lembab. Usahakan
juga agar disekitar kandang tidak terdapat selokan yang mempunyai air kotor dan
tergenang. Penularan penyakit ini terjadi lewat gigitan nyamuk, lalat dan
kontaminasi air minum. Jika terlihat tanda-tanda tersebut, kalkun sakit segera
dipisahkan dan diberi obat seperti tetrachlor.
2.
Cacar/bercak merah
Penyakit
ini disebabkan oleh virus familia poxviridae dan
genus Avipoxvirus. Kalkun yang terserang dipenuhi
bercak-bercak merah diseluruh tubuhnya. Pengobatan dan pencegahan dengan vaksin
dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter hewan. Sebagai
obat tradisional, kita bisa membuat ramuan dari bensin yang dicampur oli
(baru). Campuran ini kita kuaskan pelan-pelan ke permukaan tubuh yang terkena
bercak-bercak cacar. Beberapa peternak mengatakan cara tradisional ini cukup
ampuh.
3.
Lumpuh.
Lumpuh
pada kalkun disebabkan karena pakan berlebih. Kelebihan pemberian pakan ini
mengakibatkan kalkun mengalami obesitas. Kalkun muda yang tulangnya belum kuat
tidak akan mampu menahan berat tubuhnya. Untuk itu, pemberian makanan harus
terkontrol dengan baik. Untuk pencegahan, kita bisa memberikan konsentrat AD1
(untuk kekuatan tulang) pada ransum makanan kalkun muda.
Kelumpuhan
pada kalkun muda juga bisa diakibatkan karena konsumsi daun pepaya. Kalkun yang
terserang akan mengalami lumpuh total dan jari-jarinya bengkok kedalam. Sebagai
pencegahan, kalkun usia dibawah tiga bulan sebaiknya tidak kita beri daun
pepaya.
4.
Kolera.
Gejala
pada kalkun yang terserang yaitu pial yang terlihat membengkak. Jika kalkun
terserang kolera, bisa diobati dengan antibiotik seperti tetrasiklin atau
streptomycin.
5.
Blackhead/Histomoniasis
Kalkun
yang terserang menunjukkan gejala-gejala susah makan, berat badan turun dan
kotorannya berwarna kuning. Penyebab penyakit ini adalah
protozoa Histomonas meleagridis. Kalkun yang terserang sebaiknya
dikarantina agar tidak menular ke kalkun lain. Sebagai tindakan pengobatan,
gunakan Emtryl, yang mengandung dimetridazole.
6.
Avian Infuenza/Flu burung
Guna
mencegah penularan virus flu burung, diperlukan biosecurity. Langkah ini adalah
langkah yang mudah dilakukan jika kita tahu caranya. Kasus-kasus penularan
virus flu burung ini pada dasarnya terjadi karena kurangnya pengetahuan
peternak, kurang sosialisasi, dan ketidak disiplinan. Sebagai langkah awal,
pastikan dulu bahwa kalkun yang anda beli sudah divaksin dan berasal dari
peternakan yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi kesehatannya. Vaksin untuk
H5N1 ini sebenarnya disediakan gratis oleh pemerintah. Jadi, tidak ada alasan
untuk tidak mem-vaksin ternak anda. Langkah selanjutnya, selalu menyemprot
areal kandang dan lokasi-lokasi yang menjadi akses ke kandang. Penyemprotan
dilakukan dengan desinfektan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Kemudian,
setiap pintu masuk lokasi kandang harus kita beri larutan desinfektan dalam
ember atau baskom. Manusia yang ingin memasuki kandang kita persilahkan untuk
mencelupkan tangan dan kaki mereka dalam larutan tersebut.
Salah
satu desinfektan yang cukup ampuh memberantas virus flu burung, dan beberapa
penyakit lainnya, adalah Benzalkonium Chloride. Obat ini bisa dibeli di poultry
shop dengan nama dagang yang bermacam-macam dan harganya terjangkau.
7.
Herbal untuk kalkun.
Herbal
sebagai tindakan pencegahan, dilakukan peternak saat musim pancaroba. Herbal
ini dinilai lebih ampuh dan murah. Bahan-bahannya pun mudah diperoleh. Untuk
membuat ramuan herbal ini kita siapkan saja jahe dan kencur sesuai kebutuhan.
Kedua bahan ini kita cuci, kupas dan digiling halus atau diparut. Setelah
campuran siap, suapkan ke kalkun muda (umur kira-kira 4 bulan) dengan dosis
seperempat sendok teh. Sementara untuk kalkun kecil, ramuan tersebut kita
campurkan ke dalam pakan. Saat musim penghujan, ramuan ini bisa menambah daya
tahan dan mengusir berbagai penyakit.
Selain
menggunakan herbal, peternak kalkun menggunakan juga obat untuk manusia seperti
obat-obatan untuk flu dan masuk angin. Obat ini diberikan setengah dosis saja,
Penggunaan
obat manusia ini juga ada gunanya bagi kita. Jika kalkun suatu saat kita
potong, maka dagingnya aman untuk dikonsumsi. Sedangkan kalkun yang
mengkonsumsi obat-obatan khusus unggas, tidak boleh begitu saja dipotong dan
dikonsumsi.